Memahami macam, macam aba- aba dalam PBB serta Memperagakan gerak lanjut dalam PBB (sikap sempurna, hadap kanan/ kiri, balik kanan / kiri)
https://pjj.smpn18sinjai.sch.id Sebagai Media Proses Belajar Mengajar dari Rumah untuk Siswa dan Guru UPTD SMPN 18 Sinjai

Memahami macam, macam aba- aba dalam PBB serta Memperagakan gerak lanjut dalam PBB (sikap sempurna, hadap kanan/ kiri, balik kanan / kiri)

Manajemen Sekolah
Senin, 08 Februari 2021

Oleh: Herman, S.Pd ( Pembina Pramuka UPTD SMPN 18 Sinjai )

Latihan Keterampilan Baris Berbaris (LKBB)

LKBB adalah suatu kegiatan yang di lakukan wajib bagi khususnya anggota Pramuka. Baris berbaris merupakan latihan gerak dasar yang mewujudkan penanaman : disiplin, rasa percaya diri ,rasa persatuan dan keindahan.

1. LKBB dapat berupa :

  •  Isyarat oral.
  • Isyarat peluit.
  • Tanpa tongkat.
  • Menggunakan tongkat.
2. Aba – aba dalam berbaris ada iga macam yaitu :
  • Aba – aba petunjuk.
  • Aba – aba peringatan.
  • Aba – aba pelaksanaan.

3. Berdiri dalam barisan untuk memudahkan ;

  • Pengawasan dan penertiban para anggota.
  • pembagian jatah secara merata.
  • Menghitung jumlah anggota.
Contoh aba aba – aba yang perlu diperhatikan dalam LKBB :
  1. Berkumpul – luruskan.
  2. Berhitung /Hitung
  3. Setengah lengan lencang kanan.
  4. Lencang kanan.
  5. Hadap ; kanan ; kiri ; serong kanan – kiri dan balik kanan
  6. Lencang Depan
  7. Maju jalan – langkah biasa – langkah tegap
  8. Hadap kiri
  9. Hadap kana
  10. balik kanan

Isyarat Peluit dalam LKBB :

  1. Berkumpul : …. …. …. …. …. Dst
  2. Siap 
  3. Istirahat di tempat :
  4. dll.

Bentuk formasi dalam barisan LKBB :

  1. Bentuk berderet.
  2. Bentuk Angkare
  3. Barisan Roda
  4.  LIngkaran Besar dan kecil
  5. Selat terbuka / tertutup / tolak belakang
  6. berbanjar
  7. dll
P.B.B

Aba-aba

  • Pengertian: Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
  • Macam aba-aba

Ada tiga macam aba-aba yaitu :

  1. Aba-aba petunjuk
  2. Aba-aba peringatan
  3. Aba-aba pelaksanaan

1.Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.

Contoh:

  • Kepada Pemimpin Upacara-Hormat – GERAK
  • Untuk amanat-istirahat di tempat – GERAK

2. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.

Contoh:

  • Lencang kanan – GERAK (bukan lancang kanan)
  • Istirahat di tempat – GERAK (bukan ditempat istirahat)

3. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:

  • GERAK
  • JALAN
  • MULAI

a. GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.

Contoh:

  • jalan ditempat -GERAK
  • siap -GERAK
  • hadap kanan -GERAK
  • lencang kanan -GERAK

b. JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.

Contoh:

  • haluan kanan/kiri - JALAN
  • dua langkah ke depan -JALAN
  • satu langkah ke belakang - JALAN

Catatan:

Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU

Contoh:

  • maju - JALAN
  • haluan kanan/kiri - JALAN
  • hadap kanan/kiri maju - JALAN
  • melintang kanan/kiri maju -J ALAN

Tentang istilah: “maju”

  • Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
  • Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.

Misalnya:

  • Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju – JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
  • Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
  • Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.

Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

Tentang aba-aba : “henti”

Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.

Contoh:

Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.

c. MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.

Contoh:

  • hitung -MULAI
  • tiga bersaf kumpul -MULAI

4. Cara memberi aba-aba

  • Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
  • Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.

Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK

Pelaksanaanya :

  • Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
  • Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
  • Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
  • Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
  • Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
  • Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
  • Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
  • Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
  • Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !

Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK